Utang di mana-mana gara-gara judi online
Sayangnya, bulan madu Baron tak bertahan lama. Duit Rp350 juta hasil kemenangannya lama-lama menipis. Bahkan, saldo yang belum ia pakai itu akhirnya habis juga.
Tak cuma itu, bulan-bulan berikutnya main judi online justru kekalahan yang ia dapat. “Sehari depo 5 juta, pernah 10 juta. All in, dan habis hari itu juga,” sesalnya.
Motor gede hasil menang judi, akhirnya ia jual. Bahkan ia pernah nyaris bertengkar hebat dengan sang istri gara-gara ingin menggadaikan perhiasan buat depo judi online.
“Pokoknya aku sudah sangat gila. Kalau malam nggak bisa tidur, kepikiran terus besok mau depo berapa. Begitu aja terus,” kata dia.
Kalau ditotal, Baron menaksir nominal kekalahannya mencapai Rp400 juta. Itu belum termasuk utang yang menggunung. Tabungannya juga terkuras habis. Barang berharga tak tersisa lagi.
Setelah kehilangan segalanya, Baron memutuskan stop main judi online. Ia, sampai hari ini masih harus rutin pergi ke psikiater karena kondisi mentalnya masih kacau.
Pernah di atas angin sampai ingin resign dari PNS
Merasa Binomo “susah peluang menangnya”, Baron coba-coba belajar aplikasi lain. Akhirnya, sekitar pertengahan 2021 lalu, ia mengenal Quotex. Gara-garanya saat itu ada crazy rich yang aplikasi tersebut, yakni Doni Salmanan.
Ternyata, awal-awal main Quotex, Baron langsung menang besar. Ia ingat betul, dirinya sempat menang Rp150 juta.
“Uang hasil menang judi langsung saya belikan moge,” tegasnya.
Makin lama main, hasil fluktuatif ia dapatkan. Kadang kalah, kadang menang. Menurutnya, yang namanya judi pasti ada dua fase itu.
Namun, yang bikin Baron begitu di atas angin, pada suatu malam ia mendapat kemenangan Rp350 juta.
“Waktu itu saya langsung berpikir buat resign saja dari PNS. Ya mau gimana cuma kerja di rumah aja dapat duit berkali-kali lipat,” kata Baron.
“Tapi istri melarang. Katanya aku udah struggle banget buat bisa diangkat PNS,”
Taubat gara-gara ikut grup Facebook
Kisah lain datang dari Vian. Ia merupakan member lain grup “Rehabilitasi Korban Kecanduan Judi Online”. Baru sekitar dua minggu ia bergabung.
Sama seperti Baron, ia telah kehilangan segalanya akibat judi online, terutama slot. Tabungannya habis, rencana nikahnya juga harus diundur. Pokoknya, tak ada kata lain yang bisa mewakili perasaan Vian selain menyesal.
Tiap hari, Vian rutin membuat status di dalam grup yang isinya “hari tanpa judi”. Seperti “1 hari tanpa judi”, “2 hari tanpa judi”, dan seterusnya.
Meskipun sempat iseng “main kecil-kecilan” setelah uangnya tak bersisa, kini sudah hampir 20 hari Vian lalui tanpa main judi.
“Melihat pengalaman orang lain yang senasib hidupnya hancur gara-gara judi online bikin aku makin yakin buat berhenti,” jelasnya.
Laporan PPATK 2023 lalu mencatat, ada 3,2 juta warga Indonesia yang main judi online. Total perputaran uangnya sepanjang 2023 mencapai Rp327 triliun–setara biaya pembangunan IKN.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA Cerita Guru Honorer Jogja Terlilit Pinjol, Rela Hidup dengan Gaji Kecil dan Tagihan Nggak Ngotak Demi Bikin Mimpi Ibunya Tetap Mekar
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News
Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2024 oleh Ahmad Effendi
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria berinisial AW, warga Kampung Cisalak, Desa/Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat kini malah harus mendekam di tahanan polisi, usai beberapa hari lalu melapor lantaran mengaku menjadi korban begal.
Ketika itu, AW kepada polisi mengaku kehilangan uang Rp 32,9 juta akibat dibegal.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan laporan AW.
Baca juga: TAMPANG Pelaku Begal Payudara yang Viral saat Digelandang ke Polrestabes Medan
Ternyata setelah dilakukan pengusutan, ternyata AW yang mengaku dibegal hanya cerita rekayasa.
Pasalnya AW baru saja kalah judi slot hingga uangnya habis.
AW membuat mengarang cerita dan membuat laporan palsu karena takut sama istriya.
Uang Rp 32,9 juta itu seharusnya dipergunakan untuk membayar utang, namun oleh AW justru dipakai berjudi.
"Jadi tersangka menggunakan uang itu untuk judi slot dan kalah. Takut sama istrinya kemudian mengarang seolah menjadi korban begal," kata Kasatreskrim, Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo, Sabtu (23/7/2022).
Tersangka AW sendiri melaporkan peristiwa palsu itu ke Polres Tasikmalaya, Rabu (20/7/2022).
Ia mengaku dibegal di Jalan Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, menuju arah Gunung Galunggung.
Setelah menerima laporan tersebut, petugas melakukan identifikasi lokasi.
Baca juga: Wanita Ini Berbohong Jadi Korban Begal, Sebut Uang Rp 1,3 Miliar Dirampas, Ternyata Terlilit Utang
Bahkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dipimpin langsung oleh Kapolres, AKBP Aszhari Kurniawan
Namun dari pengakuan korban serta keterangan saksi-saksi petugas mencurigai ada upaya rekayasa dari tersangka.
"Dari hasil olah di tempat kejadian perkara ternyata kami menemukan sejumlah kerancuan kronologinya," ujar Agung.
Petugas kemudian menginterogasi lebih dalam tersangka, dan akhirnya mengakui bahwa peristiwa pembegalan itu hanyalah karangannya sendiri.
"Tersangka takut sama istrinya karena uang sebesar Rp 32,9 juta dari istrinya untuk membayar utang, malah habis digunakan berjudi slot," kata Agung.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Begal Palsu di Tasik Ternyata Habiskan Rp 32 Juta untuk Judi Slot, Padahal untuk Bayar Utang
Pernah suatu ketika saya berbincang dengan seorang teman yang sempat menjajaki dunia judi online, khususnya jenis permainan slot. Dengan mata yang semringah dan semangat yang menyala-nyala, dia membeberkan pengalamannya tersebut kepada saya.
Jangan salah, apa yang ia ceritakan bukanlah tentang kemenangannya di arena perjudian online tersebut, melainkan kerugian yang dideritanya hingga puluhan juta rupiah.
Bermula dari rasa penasaran yang tinggi terhadap permainan slot, teman saya ini memutuskan untuk mencoba bermain. Pada awalnya, semuanya berjalan dengan lancar. Ia beberapa kali meraih kemenangan yang cukup menggiurkan. Namun, tidak lama setelah itu nasib sial mulai menghampiri. Ia mulai mengalami kekalahan demi kekalahan. Meski demikian, ia tetap merasa optimis dan percaya bahwa kemenangan besar berikutnya hanyalah soal waktu.
Kerugian mulai timbul saat teman saya ini tidak dapat meredam nafsunya untuk terus bermain meski sudah mengalami kekalahan. Ia berpikir, semakin banyak ia bermain, semakin besar peluang untuk menang.
Namun, kenyataannya sangat berbeda. Justru sebaliknya, ia semakin lama semakin terbenam dalam kerugian. Keuntungan yang pernah ia raih pun seperti habis dimakan oleh kerugian-kerugian yang bertubi-tubi. Hingga saat ini, teman saya mengakui bahwa total kerugian dari permainan slot judi online mencapai Rp 30 juta rupiah.
Ia merasa seperti terjebak dalam lingkaran setan judi online. Ia sempat mencoba berhenti, namun godaan untuk bermain kembali selalu hadir. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari bantuan profesional untuk menangani adiksi judinya.
Pada titik ini, teman saya menyadari bahwa ia telah terjebak dalam jebakan manis permainan slot online. Ia merasakan dampak negatif dari kecanduan judi, baik dari segi finansial maupun psikologis. Ia berharap pengalamannya ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi orang lain yang mungkin tergoda untuk mencoba bermain judi online.
Teman saya kini berusaha keras untuk memulihkan diri dari kerugian serta dampak negatif yang ditinggalkan oleh permainan slot online. Ia berupaya membatasi diri dan mencoba mencari hiburan lain yang lebih sehat dan produktif.
Moral dari pengalaman teman saya di atas adalah bahwa judi, baik offline maupun online, merupakan permainan yang beresiko tinggi dan dapat menyebabkan dampak negatif yang serius. Semoga pengalaman teman saya ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua, bahwa permainan judi bukanlah solusi untuk mendapatkan keuntungan finansial, melainkan justru bisa menjadi pintu masuk ke dalam kerugian dan kesulitan yang berkepanjangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Sebuah grup Facebook bernama “Rehabilitasi Korban Kecanduan Judi Online” mencuri perhatian saya. Bagaimana tidak, grup 13 ribu anggota ini berisi banyak curhatan mengenai ikhtiar orang-orang yang kecanduan judi online buat berhenti.
Ada yang sudah berhenti total, ada yang masih struggle dengan perasaan kecanduannya, tapi tak sedikit yang mengaku menyerah. Sempat berhenti, mereka kembali main judi online lagi.
Baron, salah satu member grup yang Mojok hubungi, mengaku baru sejak April 2024 lalu gabung ke grup tersebut. Ia merupakan pecandu judi online yang sudah kehilangan segalanya, termasuk tabungannya bertahun-tahun, sampai teman-teman terdekat. Untungnya, sang istri masih memberi dukungan moral kepadanya buat sembuh.
“Saya mulai main judi online sejak musim Covid lalu, Mas. Gara-gara influencer Indrakenz promosi Binomo setiap hari,” kata Baron, bercerita kepada Mojok soal awal perkenalannya dengan judi online, Sabtu (11/5/2024) siang.
“Lucunya, sebulan awal main saya kalah 10 jutaan waktu itu. Tapi malah kepacu buat main terus, biar balikin modal awal,” sambungnya.